Cara gampang bebas utang (2)

 

Over spending

Orang indonesia memiliki sifat yang cukup konsumtif. Hal ini mungkin karena pendidikan yang masih belum cukup merata, sehingga mayoritas masyarakat  indonesia belum bisa memilih dan memilah budaya yang masuk,sehingga berdampak salah satunya pada tingkat konsumerisme atau mungkin juga mentalitas dagang rakyat kita yang belum mendarah daging (baca : entrepreneur harapan hidup Indonesia). Entahlah yang pasti memang seperti itu adanya, bahwa rakyat kita memang konsumtif. Belum lagi jika kita berbicara tentang bangsa kita yang mmulai tahun 2000an gemar berkartu kredit, menambah satu alasan bahwa memang kita adalah bangsa yang konsumtif.

Sebagai dampak dari kita terlalu konsumtif, berakibat pada banyaknya pengeluaran kita. Apabila hal tersebut tidak di kontrol maka ini adalah salah satu benih yang menyebabkan semua hutang itu terjadi. Kadang kita kurang bisa membedakan mana pengeluaran yang penting, mana yang kurang penting dan yang tak penting sama sekali.
Ada 2 hal yang membuat kita dapat menekan pengeluaran kita:
1. Membuat perencanaan keuangan
Kata kunci pertama dalam perencanaan keuangan atau spending ini, terinspirasi dari pak ahmad gozali adalah habiskan semua uang anda, yap habiskan uang anda (http://ahmadgozali.com/jangan-sisakan-gaji-anda…/). Biasanya kita sedekah, menabung, dan investasi adalah sisa dari uang yang kita habiskan untuk kebutuhan survival kita  yang biasanya tanpa perencanaan. Maka akan lebih baik kalo kita mengubah urutannnya. Kurang lebih begini:
A. Growing
Hal pertama yang harus kita keluarkan dari uang yang kita miliki adalah memberikan hak-hak uang yang kita miliki kepada yang berhak, apakah hal tersebut berbentuk infak, shodaqoh, ataupun zakat.

Sebagaimana dinyatakan dalam QS. Adz-Dzariyat [51] ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin kyang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

B. Survival
Pemenuhan kebutuhan kita diantaranya sandang pangan papan
C. Getting more more money
Investasi, menabung, dan sebagainya
2. Mengetahui want dan need
Bagaimana kita mengetahui bahwa pengeluaran kita sudah pas dan sesuai dengan falsafah growing, survival dan getting more more money?. Ada tools yang simple untuk mengetahui hal tersebut, saya terbiasa menyebutnya dengan singkatan PKS. Apa itu PKS:
PKS yaitu singkatan dari Pending, Kerugian dan Subtitusi.
1. P adalah pending, artinya apakah jika saya mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang/jasa tersebut dapat di pending/tunda untuk satu tahun berikutnya?
2. K adalah kerugian, artinya apakah jika saya tidak mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang/jasa tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi pekrembangan hidup saya?
3. S adalah subtitusi, apakah jika saya dapat mensubtitusi barang/jasa tersebut dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang hampir sama?
Untuk bagian under earning dan unexpected event akan di bahas di tulisan berikutnya,,insya Allah

Leave a comment